Jagung adalah sumber daya alam yang begitu berlimpah ketiga di kota Brebes, selain
bawang merah dan telur asin sebagai komoditi utama penghasilan kota ini. Bagi
orang yang sering melakukan perjalanan pastilah paham bagaimana kedua komoditi
khas daerah ini menjadi primadona untuk dibawa pulang para penjelajah nusantara
yang melewati daerah tersebut ke daerah asalnya sebagai oleh-oleh khas. Mendapati
tanaman jagung menjadi hasil terbesar berikutnya, hal ini menyebabkan seorang
warga Brebes bernama IQbal Ramadhan merasa terpanggil untuk menggeluti dunia
wirausaha berlabel “Maimoh”. Lalu
seperti apa itu MAIMOH?
Saat berbincang dengan pemilik usaha tersebut, Pak IQbal mengatakan dengan
wajah berat bahwa ditempat asalnya, Jagung Hibrida hanya dipergunakan untuk
pakan ternak, dan sebagian kecilnya dibuat makanan manusia. Kalaupun ada yang
membeli dalam jumlah besar, mereka hanyalah para tengkulak yang ingin menjual kembali kepada pihak perusahaan asing. Sementara pengelolaannya dialihkan ke Jakarta menjadi makanan dengan
edit value yang lebih baik dengan peralatan canggih.
Berangkat dari keinginan dan impian untuk membesarkan nama daerahnya Pak IQbal
dan teman-teman komunitas wirausaha di lingkungan pesantren tempat asalnya mencoba
membuat produk emping jagung untuk memberdayakan kekuatan sumber daya alam
tersebut lebih dari sekedar pakan ternak saja. Kemudian hasilnya dipasarkan
dilingkungan sekitar tanpa nama dengan kemasan ala kadarnya, dan alhasil....LAKU.
Perlahan produk mulai berekspansi ke Jakarta. Dan geliat minat terasa sehingga
Pak IQbal berniat untuk melanjutkan produksinya dengan merk MAIMOH.
MAIMOH sendiri adalah nama Ibunda dari Bapak IQbal, tak lama berselang
usaha emping jagung tanpa nama, sang Ibunda dengan panggilan Mak IMOH meninggal
dunia. Berharap nama tersebutlah yang akan mengingatkan jasa sang Bunda dan
memberikan semangat berwirausaha maka dideklarasikan nama MAIMOH sebagai Merk kemasan
emping jagung yang dijalankan oleh beliau dan timnya. Hingga kini nama tersebut memiliki kesan tersendiri dan Pak IQbal selalu saja senang menjawab pertanyaan yang sama ketika "kenapa memilih nama Maimoh" ini dilontarkan para pembeli.
= = = =
Sejak pertama berjalan Produk Maimoh keluar dengan empat varian rasa yaitu,
Jagung manis, ayam bakar, pedas dan original. Jika diawal Marketingnya asal...
asal ada waktu luang, asal ada modal, dan kemudian bertransformasi menjadi
hasil. Kini Pak IQbal sudah makin
bersemangat lebih hebat untuk menjalankan bisnisnya. Berharap value produknya
terangkat ke masyarakat hingga geliat kebangkitan produk sehat Asli Indonesia
semakin diminati masyarakat.
Pak IQbal bersama Helmy Yahya |
Segala upaya dijalankan, pemasaran offline yang menawarkan dari teman
dekat, kantin perusahaan, hotel bintang empat, rumah makan artis maupun bazaar
diberbagai tempat baik yang gratis sampai berbayar. Ataupun pemasaran online
yang juga menawarkan produk melalui jalur sosial media, hingga dari sanalah
terbetik usulan dari para penikmatnya untuk membangun kerjasama sebagai reseller. Duh....ini keren!!
Bahan baku komposisi : jagung, minyak nabati dan bumbu yang bekerja sama
dengan pihak penyedia. Yang membuat
produk ini melejit dipasaran adalah... semua produk tidak menggunakan bahan
pengawet. Untuk rasa original bumbu diganti dengan garam sebagai penambah rasa
hingga kemudian keluarlah cita rasa asli emping jagung. Dan konon varian inilah
yang paling diminati oleh para #MaimohLovers selain varian pedasnya.
Bagi anda yang tertarik ingin berbincang lebih jauh lagi tentang Pak IQbal
dan produk unggulannya, silakan langsung kontak beliau via #WhatsappMaimoh
ataupun #instagram nya
Semoga produk emping tapi jagung yang beredar ini membuat kita
semakin yakin bahwa Indonesia masih punya banyak kesempatan berkembang lebih
baik dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang yang kita punya.
Depok, 05 November 2017 | Dengan bangga mempersembahkan kepada dunia hasil produksi anak bangsa..
No comments:
Post a Comment
" Berikan Komentar Anda Untuk Postingan Ini "